Dua Hari di Pantai Rung Maumere
Senja di Pantai Rung Maumere |
Kali cerita bertolak dari sebuah tanjung di ujung selatan Kabupaten Sikka. Di sini ada sebuah pantai rahasia. Mengapa demikian? Sebab masih jarang dikunjungi para wisatawan sehingga belum banyak yang tahu tempat ini. Namanya, Pantai Rung.
Pantai ini berada di wilayah Kecamatan Kangae. Sangat jauh sekali perjalanan ke sini. Bisa hampir satu jam lebih dari Maumere.
Hari Pertama
Saya bisa pergi ke Pantai Rung karena ada kegiatan di Paroki Santissima Trinitas Runut. Saya pergi ke sana bersama beberapa teman. Bis kayu yang kami tumpangi mesti melintasi beberapa jalan yang dialiri air besar karena lagi musim hujan.
Setiba di Paroki Runur kami semua di bagi ke desa-desa. Saya dapat di wilayah yang terjauh. Bayangkan saja bila pusa paroki terletak di daerah ketinggian, sedangkan desa tersebut berada jauh di area pantai.
Sialnya, saya lupa nama desa tersebut. Juga nama keluarga tempat saya menginap semalam. Maafkan karena saya lupa mencatatnya di catatan pribadi.
Sewaktu tiba di desa hari hamppir gelap. Rumah tenpat saya tinggal dekat saja dengan pantai. Saya pun meminta izin untuk pergi ke pantai tersebut. Ternyata banyak anak-anak desa yang ingin turut bersama.
Saya lagi-lagi lupa kenapa pantai ini dinamakan Rung. Bagi saya pemilihan nama untuk pantai, gunung, atau suatu wilayah pastilah memiliki makna tersendiri. Betapa rugi saya tak mengetahui hal ini.
Pantai ini termasuk di jalur pantai selatan. Bila terus ke arah kiri maka akan mencapai Pantai Oa di Larantuka. Sebaliknya kalau ke arah kanan bisa tiba di Pantai Sikka Lela. Begitula kira-kira saya memperkirakannya.
Yang eksotis dari wilayah pantai selatan ialah deburan ombaknya yang keras. Buih ombak Pantai Rung serupa karpet putih nan halus. Saya sempatkan untuk memotret serta merekam videonya. Sekali pun catatan tekstual tidak ada, sekurangnya ada data visual tersebut.
Betapa beruntung bisa menemukan pantai ini. Katanya sudah ada turis yang pernah datang ke sini. Orang-orang dari Kota Maumere juga ada yang datang tapi jarang sekali. Mungkin karena jaraknya amat jauh dan akses jalan masih parah.
Saat senja di sini saya melihatnya serupa lukisan yang digambar di atas lembaran kanvas super besar. Awan-awannya seakan dilukis begitu detail dan dipasang tergantun di langit. Begitu mempesona lukisan alami Pantai Rung.
Keesokan harinya saya pergi lagi seusai misa hari Minggu di kapela stasi. Hari ini cukup cerah. Kemarin saya sudah melihat pemndangan pantai waktu sore, makanya penasaran dengan panoramanya kala pagi. Ternyata tak kalah jauh keindahannya.
Pagi ini laut cukup tenang, ombak tidak terlalu keras. Memang pantai ini tidak berpasir putih. Agak kehitaman begitu, tetapi ini yang menambah kekhasannya. Apalagi area pasirnya amat luas dan panjang. Cocok untuk main bola kalau sedang berpiknik ke sini.
cantiknya pesona pantai rung😍
ReplyDeleteSemoga nanti bisa datang juga yah
ReplyDelete