Komunitas Warga Aktif untuk Kesehatan Berkualitas di Daerah Pedalaman
Healthy citizens are the greatest asset any country can have. (Winston S. Churchill)
Perdana
Menteri Inggris, Winston S. Churchill mengungkapkan bahwa warga negara yang
sehat adalah aset terbesar yang negara manapun dapat miliki. Pernyataan ini
menandaskan tentang pentingnya aspek kesehatan bagi setiap warga negara. Bagaimana
mungkin suatu negara dapat berjalan baik tanpa warga negara yang sehat?
Oleh
karena itu, bidang kesehatan merupakan salah satu prioritas bagi negara
Indonesia. Dengan memprioritaskan aspek kesehatan seluruh anggota masyarakat,
NKRI dapat berjalan dengan baik, teristimewa dalam menyambut masa Indonesia
Emas pada 2045.
Perjuangan
menyambut Indonesia Emas tentu menjadi suatu karya mulia sekaligus tugas pelik.
Karya mulia karena dipanggil untuk menjamin mutu kesehatan segenap anggota
masyarakat. Tugas pelik karena konteks geografis yang berpulau-pulau, akan
mempersulit tercapainya kesehatan yang merata di setiap pelosok nusantara.
Sehingga
terbersit sebuah pertanyaan. Bagaimana upaya meningkatkan kualitas kesehatan khususnya
di daerah pedalaman? Jawabannya telah menyata lewat kehadiran klinik Asiki.
Keterlibatan Klinik Asiki
Kehadiran klinik Asiki ini menjadi jawaban solutif yang membawa optimisme. Suatu langkah konkret demi menciptakan kesehatan yang baik untuk sesama. Sebab klinik ini telah terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan di daerah pedalaman Papua, Boven Digoel.
Klinik
Asiki diprakarsai oleh KORINDO, sebuah perusahaan yang beroperasi pada
pengolaan sumber daya alam Indonesia sejak 1969. Kehadiran klinik ini menjadi
tanda dukungan pihak swasta kepada negara dalam menunjang kesehatan warga lokal
di wilayah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar).
Sejak
diresmikan pada tanggal 2 September 2017, klinik Asiki telah membawa banyak
perubahan dan perkembangan baik di bidang kesehatan masyarakat Papua. Klinik
modern di tengah belantara Papua ini berdedikasi penuh dalam pelayanan
kesehatan melalui pelayanan poli umum, poli gigi, laboratorium yang memadai,
serta penyuluhan kesehatan dan perbaikan status gizi masyarakat setempat. Berkat
totalitasnya klinik Asiki berhasil menekan angka kematian ibu dan anak di Boven
Digoel.
Terdapat
8 program utama yang menjadi fokus perhatian klinik Asiki, antara lain:
1. Penurunan angka kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir melalui peningkatan pelayanan kesehatan ibu, balita dan Keluarga Berencana (KB),
2. Perbaikan status gizi masyarakat,
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan,
4. Pengembangan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
5. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan,
6. Peningkatan pelayanan kesehatan primer,
7. Peningkatan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, dan
8. Peningkatan sumber daya manusia yang profesional.
(Video profil Korindo Group)
Adapun inovasi yang dikembangkan oleh klinik Asiki ialah mobile service. Dengan adanya program mobile service ini, petugas kesehatan dapat menyambangi langsung perkampungan kecil lainnya. Sehingga upaya ‘jemput bola’ ini efektif membuka akses pelayanan medis yang menjangkau para warga di daerah terpencil dan terisolir.
Atas kinerjanya klinik Asiki meraih penghargaan seperti The Best Performance dari BPJS Kesehatan untuk Kategori Klinik Pratama di Kedeputian Wilayah Papua dan Papua Barat. Serta mendapat penghargaan tingkat nasional dalam BPJS Award 2019, sebagai klinik terbaik kedua dari 6.800 klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Prestasi ini adalah motivasi yang menambah spirit pelayanan dan pengabdian klinik Asiki ke depannya.
Keterlibatan klinik Asiki secara pasti menunjukkan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan bagi masyarakat di pedalaman Boven Digoel dan sekitarnya. Kita patut mengapresiasi kinerja Korindo yang menjadi model dalam keberpihakan kepada masyarakat di sekitar perusahaan. Klinik Asiki merintis jalan yang mengajak pihak swasta dan instansi terkait untuk turut ambil bagian dalam merealisasikan pelayanan kesehatan yang baik untuk sesama di tanah air.
Namun, kita pun menyadari bahwa tidak semua daerah pedalaman di Indonesia memiliki fasilitas seperti klinik modern ini. Oleh karenanya perlu digalakkan sebuah konsep kontekstual seturut potensi dan kebutuhan setiap daerah demi meningkatkan kualitas kesehatan yang menyeluruh.
Komunitas Warga Aktif
Pada bulan Juli 2019 yang lalu, penulis berkesempatan untuk
tinggal selama lima hari di Desa Taiftob, Mollo Utara. Sebuah perkampungan
dalam wilayah kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yang jaraknya kurang lebih
135,6 km dari Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekalipun perjalanan ke desa ini jauh dan dipenuhi dengan jalan yang rusak, akan tetapi tempatnya memiliki segudang keunggulan yang amat potensial. Selama empat tahun terakhir keunggulan desa tersebut semakin dikenal luas berkat geliat komunitas warga bernama Lakoat Kujawas. Dicky Senda sebagai penggagasnya mengatakan bahwa Lakoat Kujawas merupakan sebuah komunitas warga aktif, karena menjadi wadah bagi warga setempat untuk bergerak bersama memajukan desa tersebut.
Komunitas
ini mengusung model kewirausahaan sosial agar warga berdaya dengan potensi
alam dan kearifan lokal. Fokusnya di bidang pendidikan (literasi), ekonomi
kreatif (ekowisata, rumah penginapan, dan toko daring produk lokal), ruang
diskusi, kelas kreatif dan pementasan budaya. (Kompas, 27 Juli 2020).
Bertolak dari gagasan di atas, jika ingin meningkatkan kesehatan yang merata di daerah pedalaman, maka komunitas warga aktif adalah kuncinya. Mengapa demikian? Karena komunitas warga aktif dapat membuka pintu menuju peningkatan kesehatan yang berkualitas.
Keberadaan komunitas warga aktif yang berbasis di daerah pedalaman akan menjadi inisiator dan fasilitator
yang memberdayakan masyarakat setempat. Inisiator karena akan merintis langkah-langkah kreatif dan inovatif seturut potensi dan kearifan lokal. Fasilitator karena akan mempersiapkan dan menganimasi kegiatan-kegiatan dinamis yang menghimpun setiap elemen masyarakat.
Meski
Lakoat Kujawas tidak secara sistematis bergerak pada bidang kesehatan masyarakat,
tetapi ekosistem komunitas warga seperti inilah yang patut diterapkan di
daerah-daerah lainnya. Karena komunitas warga aktif akan menjadi penggerak yang peka dan
tanggap dalam mengatasi pelbagai permasalahan aktual, seperti isu kesehatan yang
timpang.
Demi
membangun komunitas warga aktif yang berintegritas diperlukan tiga hal penting.
Pertama, komunitas sebagai tempat
menumbuhkan kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif ini memacu semangat untuk
saling bekerja sama dan bergotong-royong. Kesadaran ini juga membuat para
anggota tampil sebagai subyek pertama dan agen utama dalam membangun budaya
hidup yang sehat. Hanya dengan kesadaran yang baik tentang prinsip ini
memampukan setiap anggota terus berpartisipasi aktif demi kebaikan bersama.
Kedua, komunitas menyediakan ekosistem kerja lintas usia dan latar
belakang. Ekosistem komunitas seperti ini akan membuka ruang kerja sama antar
generasi tanpa membedakan latar belakang profesi dan sebagainya. Sehingga setiap
anggota dapat bersumbangsi seturut pengetahuan dan pengalamannya masing-masing.
Idealnya kehadiran para ahli kesehatan maupun tenaga ahli, akan mempermudah
proses penyampaian informasi dan edukasi terkait bidang kesehatan.
Ketiga, komunitas memanfaatkan kemajuan IPTEK. Pemanfaatan alat teknologi komuikasi dan informasi akan semakin memaksimalkan kinerja komunitas semakin optimal. Ada banyak peluang yang dapat dimanfaatkan demi menunjang geliat komunitas warga aktif dalam mengkampanyekan pola hidup sehat dan sejenisnya.
Contohnya media sosial
berfungsi untuk mengajak kolaborasi bersama para sukarelawan lain yang
tertarik. Sehingga akan memperkaya perspektif dan memperlebar jaringan dalam
berkarya demi peningkatan kualitas kesehatan. Dengan demikian ketiga hal ini
akan menjadi pilar yang menopang keberlangsungan setiap komunitas warga aktif
dalam usahanya meningkatkan kesehatan berkualitas di daerah pedalaman.
Akhirnya,
demi mewujudkan perkataan Winston S. Churchill di atas, dibutuhkan sinergitas
antara pemerintah, pihak swasta (KORINDO-klinik Asiki) dan komunitas warga aktif. Sinergitas ketiga
elemen ini akan mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan di daerah pedalaman.
Sinergitas yang terus dipupuk dari hari ke hari demi memanen buah-buah terbaik
dari Pohon Indonesia Emas 2045.
Artikel ini diikutkan dalam Korindo Blog Competition 2020
Tulisannya sangat menarik.
ReplyDeleteTerus berkarya kaka..๐
Terima kasih adeku. Semoga cepat SM.
Deletetulisannya sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih Shavira.
DeleteSngat bermanfaat ๐ terima ksih kak๐
ReplyDeleteSama-sama. Salam.
DeleteMantap,,
ReplyDeleteTerus berkarya kk
Thank you.
DeleteTulisannya sangat bermanfaat kak
ReplyDeleteTerima kasih kak๐๐
Terus berkarya๐๐
Terima kasih banyak yah.
DeleteBagus tulisannya.
ReplyDeleteTerus berkarya kak
Siap, trims.
DeleteMantap kaka. Terus berkarya kk๐
ReplyDeleteTerus berkarya juga yah.
DeleteMantap kak terus berkarya
ReplyDeleteTulisan yang begitu bermakna ,, untuk menghasilkan generasi yang hebat dan berguna bagi negara memang harus di mulai dari desa dari segi kesehatan dan pendidikannya pun harus dipastikan jelas,, semoga dengan adanya tulisan dan usaha2 para anggota medis yg berada di desa -desa dapat turut mengurangi angka Gisi buruk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan pun dapat kian meningkat ,, terima kasih untuk ulasan yg bermakna ini akhir kata teruslah berkarya dan tetap semangat tata..
ReplyDeleteMakasih saya semakin paham bahwa setiap daerah pedalaman memang membutuhkan sebuah komunitas warga aktif. Tulisannya inspiratif.
ReplyDeleteTerima kasih banyak tem Krisna, selalu mendukung.
Deletesemoga bisa membawa perubahan. tengkyu kak
ReplyDeleteTerima kasih Kk YB Bataona. Semoga ini menjadi kontribusi yang berdaya guna bagi banyak orang yang sedang berjuang dalam bidang pendidikan demi Indonesia Emas๐
ReplyDeleteTerima kasih banyak eja Vinsen. Sukses sllu e tem.
DeleteYos B..ini luar biasa...salam
ReplyDeleteLuar biasa...ulasanya menarik....salve.....
ReplyDeletebermanfaat sekali...
ReplyDeleteTerus berkarya ๐
ReplyDeleteTerima kasih. Sehat selalu untuk keluarga di Bali.
DeleteFoto-fotonya juga bagus jadi bisa tahu kondisi 3T sebenarnya.Sungguh informatif. Semoga sehat semua disana.
ReplyDeleteTerima kasih banyak karena sudah membaca Yuli. Sehat selalu.
DeleteSangat bermanfaat. Semoga tulisan dan blog ini dapat dikembangkan lebih maju lagi. Aamiin
ReplyDeleteSangat bermanfaat sekali. Dan terus berkarya yah bang dan sukses beserta selalu rendah hati
ReplyDeleteSalam dari Medan
Salam balik dari Maumere. Terima kasih yah. Horass..
DeleteSangat menginspirasi terutama bagi komunitas pengabdian masyarakat di pelosok, bisa jadi salah satu bahan pengembangan program.
ReplyDeleteSukses selalu!
Terima kasih banyak Kak Yochi, mentor kelas menulis yg baik.
DeleteMantap tulisannya, smangat berkarya��
ReplyDeleteBagus dek.....topik kesehatan dan pendidikan di papua mmg perlu terus diangkat....
ReplyDeleteDitunggu tulisan berikutnya
Terima kasih banyak Kak.
DeleteSangat bermanfaat teman. Smoga Komunitas warga aktif bsa ditemukan di daerah2 terpencil lainnya.
ReplyDeleteTerima kasih banyak mace Ria.
DeleteBagus sekali Yos. Inspiratif. Ditunggu tulisan" berikutnya.
ReplyDeleteMantaap๐
ReplyDeleteTrims yah.
DeleteMantap unu Yos.
ReplyDeleteIya, Unu.
DeleteTulisan yang sangat menarik tem yos, sangat menginspirasi... Semoga bermanfaat bagi khalayak..
ReplyDeleteSukses trus tem... ๐
Terima kasih e tem.
DeleteMantap ka'e Yos Bataona.....
ReplyDeleteUlasanya menarik sekali.....
Prof.. ka'e.. .....
Amat menukik, merobek hati....
Wah, makasih banyak unu Dino. Sukses ju e menulisnya.
DeleteTulisan ini sangat bermanfaat bagi pembaca. Memang untuk meningkatkan mutu kesehatan itu perlu ada kerja sama semua lintas sektor bukan hanya saja bidang kesehatan. Sukses terus kak.
ReplyDeleteTerima kasih Mianti. Sukses untuk kuliahmu yah editor.
DeleteSetiap kali membaca karya-karya Putra Lomblen langsung menggaraihkan pembaca untuk ikut menulis.
ReplyDeleteTerima kasih Ama seruan suaramu dalam tulisan ini. TYM
Aduh, ada kaka Vinsen terima kasih banyak. Semoga segera berjumpa ko beta curi banyak ilmu ni. Hehehe..
DeleteSebuah karya tulis yang menarik mengerakan hati para pembaca turut merasakan gambaran hidup dari artikel ini.
ReplyDeleteSemakin hari semakin ke sini karya tulismu semakin baik
Semangat terus menulis.
(Saat pena digerakan imaginasi akan semakin berkembang, maka semangatlah memainkan pena-pena karyamu agar kamu semakin berkembang. . @suskses๐
Terima kasih banyak Ciki. Semangat juga dalam menulis e..
DeleteGood job ๐๐
ReplyDeleteTerima kasih Pembaca dari Ende.
Delete