Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelana Dua Hari di Oebola

Oebola? Apakah kamu pernah mendengarnya? Saya baru pertama kali mengetahuinya dari Lau, karena itu lokasi desanya. Begini supaya kamu ada gambaran, Oebola itu ada di wilayah Camplong, Kabupaten Kupang. Dan inilah kisah saat kami berkelana dua hari di Oebola...

Hari Pertama  


Oebola Camplong
Senja di Oebola Dalam

Terakhir kali saya ke Camplong adalah saat SMA dulu. Waktu itu kami Kelas XII mau Ujian Nasional, jadinya ada retret di Biara di Camplong. 

Tak pernah saya sangka bisa kembali lagi ke Camplong. Kali ini kami ada kegiatan sosialisasi dan diskusi terkait human trafficking di salah satu SMA. Apa nama sekolah itu? Tunggu di artikel bagian kedua, ya. 


Saya pergi ke Camplong bersama Randi dan Kak Jenny. Karena ini kegiatan dari YTF NTT, maka tim kecil ini kami namai Kelompok Hanaf. 


Bagaimana bisa ke tempat ini? Karena ini adalah kampung halamannya Randi jadi dia yang mengatur segala persiapan di lapang. Oia, teman saya ini akrab dipanggil Lau. 


Kami berangkat dari Bimoku,tepatnya di depan gapura perbatasan antar Kota dan Kabupaten Kupang. Sialnya saya tiba terlambat, sehingga kedua teman harus menunggu lama. 


Perjalanan pun dimulai. Kami menggunakan oto travel. Sudah lama saya tak melakukan Timor Trip. 


Rupanya perjalanan ke Camplong tidak terlalu lama. Tak sampai satu jam kami sudah tiba. 


Namun, perjalanan yang sesungguhnya baru dimulai. Kami harus berjalan kaki lagi ke kampungnya Lau. Sekitar 20 menit lagi. 


Oebola Camplong
Menyusuri hutan menuju desa

Oebola Camplong
Bersama Lau

Lau bercerita kalau Oebola artinya desa yang berlimpah air. Benar saja, walau sekarang sudah pertengahan musim kemarau, air di desa ini mengalir di segala penjuru. 


Udara juga mulai terasa sejuk dan segar. Saat melewati jalur hutan kami sempat berhenti lama untuk mengabadikan foto. 


Terdapat gapura sebagai pintu masuk ke desa ini. Kami saling bertegur sapa dengan para warga saat di jalan. Sudah lama saya merindukan nuansa khas pedesaan seperti ini. 


Oebola Camplong

Langit senja sudah mulai nampak. "Ini kalau foto pas di rumah lebih oke lagi" kata Lau. 

Benar saja saat mendekati rumahnya, karena berada di ketinggian, pemandangan senja sungguh amat eksotis. Rasanya ini sebagai tanda ucapan selamat datang di Desa Oebola Dalam. Malamnya tak begitu banyak cerita, karena kami lebih mempersiapkan diri untuk kegiatan besok di sekolah.


Hari Kedua

 

Oebola Camplong
SMA Swasta Pahlawan Bintang Timur Camplong

Hawa pagi nan dingin dan udara nan sejuk, itulah Oebola. Saya bangun lebih awal karena pagi ini akan ada kegiatan kami di sekolah. 

Sesudah Lau bangun, terbesit ide untuk minum air kelapa. Tidak pakai lama teman saya ini sudah di atas pohon, saya yang menjaga tangga bambu di bawah. 

Satu per satu kelapa ia turunkan dan saya yang menangkapnya di bawah. Betapa senangnya bisa minum kelapa merah di awal hari. 

Oebola Camplong

Oebola Camplong

Setelah puas minum kelapa, kami pun langsung pergi ke kolam untuk mandi. Jadi di desa ini ada juga kolam untuk pemandian umum. Btw, kolam ini juga menjadi tempat untuk pembaptisan. 

Btw, saya iseng menamai kolam ini Water D. Lau. Karena saya dan Lau suka One Piece, tentu yang satu server akan mengerti. 

Betapa airnya dingin sekali. Tak terlalu luas kolamnya jadi tak bisa berenang bebas. 

Kalau saya ingat kembali pada tahun ini ada beberapa kegiatan saya berhubungan dengan kolam air. Baim di Kolhua, Semau dan kali ini di Oebola Camplong. Mungkin karena saya berzodiak Aquarius, jadi tak jauh-jauh dari air. 

Rasa segar saat mandi pagi langsung hilang sewaktu berjalan menuju sekolah. Dari desa kami harus ke jalan utama, setelah naik bemo lanjut lagi jalan kaki ke sekolah.

Oebola Camplong
Kolam Water D. Lau

Namun, semua itu tak menjadi penghalang. Karena kami ingin berjumpa dengan anak-anak di sekolah. Akhirnya, saya pun memberitahukan nama sekolah ini. SMA Swasta Pahlawan Bintang Timur. 

Sekolah ini masih baru karena baru dua angkatan yang lolos. Kalau datang ke sekolah ini selepas musim hujan tentu akan istimewa sekali. Karena perbukitan hijau akan bersanding dengan pepohonan cemara di sekitar sekolah.  

Pengalaman tentang kegiatan sosialisasi dan diskusi kami sudah saya buat dalam berita untuk website Zero Human Trafficking. 

Sepulang dari kegiatan di sekolah kami lanjut makan siang di Kolam Camplong. Ini yang menjadi primadona untuk wilayah Camplong. Mungkin nanti akan saya ceritakan yah. 

Oebola Camplong
Jalan pulang dari sekolah


Cukup sekian cerita kami bertiga selama dua hari di Oebola. Next, akan kuceritakan lagi saat kami ke kampungnya Lau yang di Fatuleu, Kabupaten Kupang. Cerita seru yang melintasi 5-6 sungai, hihi.. 

Sebagai penutup, saya sampaikan salam khusus untuk Lau yang sudah lolos LPDP dan lagi melanjutkan Pengayaan Bahasa di Solo. Sukses yah...

Post a Comment for "Kelana Dua Hari di Oebola "